Saturday, July 30, 2011

Hajat Pada Ramadhan


Sehabis Syaaban maka bermula
suatu bulan penuh bermakna
bisakah dosa-dosa dihabur
seraya pahala dihadam lumat
hias cantik taman rohani
bentuk semula jati diri
berdiri teguh tiang seri.

Bertambah para budiman
petunjuk benar keberkatan
di dalam bulan Ramadan
bicara segenap umat
betapa fokus berkisar ibadat
kiranya Ramadan saja
adanya peluang untuk berbakti
pada empunya galaksi.

Kesedaran akan syahdunya Ramadan
bertambah sayu bila disingkap
ingatan pada saat diturunkan al-Quran
setelah diperintahkan iqra itu
terbukalah jalan yang hanya satu saja
di dalam golongan 73 itu akan sampai.

Malam al-Qadar menyimpan rahsia
menjadi saksi perlakuan hamba
yang bermimpi alangkah rugi
dayung ibar-ibar dari sekarang
agar sampai ke seberang
perlahan dan tenang.


berita minggu 31 julai 2011.

Friday, July 29, 2011

Analogi Sebatang Pokok


Belajarlah daripada kesabaran dan ketabahan sebatang pohon. Pohon yang besar mampu menahan ribut dan taufan kerana ia mempunyai batang yang kukuh dan kuat.

Bermula dari benih yang kecil, ia tumbuh menjadi pohon yang besar dan semakin kuat akarnya. Sebelum menjadi sebatang pohon yang kuat, ia belajar menahan teriknya matahari, kuatnya angin, dinginnya hujan dan gangguan daripada manusia juga haiwan.

Setelah melalui semua itulah, daripada sebiji benih yang tidak terlihat, menjadi tunas yang bercambah dan akhirnya bertukar menjadi pohon yang besar.

Mari kita jadi manusia yang tidak kalah dengan keadaan dan suasana. Seperti ikan di lautan masin, meskipun sekitarnya masin namun dagingnya tetap tawar.

Bicara Kata

Manis bicara indah tutur kata
Tak seindah rupa pengertiannya
Lembutnya lidah mengata nista
Lidah yang tiada bertulang
Mengadu domba
Serta memfitnah sesama saudara

Terkadang aku berfikir sendirian
Perlukah amarahku dibiar terus menyala
Membakar membara dengan rasa bangga
Mencela mereka dengan kata-kata

Kata ibarat pedang
Yang tajamnya bisa membunuh lawan
Kata-kata yang berhikmah
Menyedarkan kita

Kata madah pujangga
Bisa menjadi pedoman manusia
Jagalah bahasa kata kita
Jangan disalah guna

Yang merah itu saga
Yang kurik itu kendi
Yang indah itu bahasa
Yang cantik budi pekerti

Terkadang aku mentaksir manusia
Kurniaan Tuhan telah banyak dikhianati
Mencerca, menghina, dustanya bicara
Menyusun nista dengan kata-kata

Terlajak perahu masih boleh diundur lagi
Terlajak kata buruk padahnya
Terlajak perahu masih boleh diundur lagi
Terlajak kata hilang percaya
Hilang percaya...



Note: lagu ini merupakan lagu favorite sahabatku, Nor Halimatun Syahidah. Lagu ini sedap sangat walaupun dah lama.

Saturday, July 23, 2011

Air Mata Gaza




Daerah berdarah itu
Dipencil dan dipenjara
Sedang warga dunia
Berpesta menghirup udara peradaban
Anak-anakmu Gaza
Mengutip sisa-sisa kelukaan
Menahan derita kelaparan
Menelan maksud kebuluran
Dengan lidah kelat dan kering

Di pinggir Gaza
Pelabuhan menjadi sepi
Tiada kelasi mundar-mandir
Dermaga terbungkam sunyi
Menyaksikan lautan kehilangan warna
Darah mengalir antara dentuman senapang
Tanpa semboyan amaran
Peluru dilucutkan menggila
membidik sasaran kaku
Tubuh-tubuh syuhada
Terbujur rebah bergelimpangan
Disambut ratapan keluarga
Dan sanak saudara tercinta
Betapa mudah sang durjana itu
Memadam nafas manusiawi
Merntap nadi yang berdenyut
Dengan penuh kelicikan
Tipu helah abadi.

Wahai Islamku
Dengan qunut nazilah
Atau harapan si Imam Mahadi
Keazaman bukan sekadar
melafaz syahadah
Tetapi mengisi benteng iman
Dengan senjata Mukmin
Sisipan amali sains
Kaca mata kecelikan teknologi
Mentaksir godaan dan dugaan Zionis.

Buku Solusi isu No.33 .